Rabu, 01 Februari 2012

Proses Pemasangan "BATA KERATON"







BAHAN BATA KERATON

Keramaik komposit beton atau keraton, sebenarnya merupakan pelat rusuk. Bentuk dan pembuatan keraton menyerupai balok bata, tetapi bagian tengahnya berlubang-lubang. Lubang ini bukanlah sembarang lubang, melainkan konstruksi yang sudah dihitung dengan tepat, sehingga bahan ini kuat digunakan sebagai pelat lantai. Keraton yag baik adalah campuran tanah liat yang dipanasi sampai diatas 1000 derajat celcius. Keberadaan rongga ternyata dapat mengurangi berat keraton dibanding beton konvensional. Selain itu, penggunaan keraton dapat menghemat besi beton hingga 70%, jika pemasangannya menggunakan teknik pelat satu arah / one way slab. Dengan demikian konstruksi keraton merupakan struktur pelat lantai bangunan bertingkat yang efisien, praktis, dan ekonomis.

Sabtu, 24 Desember 2011

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN DAK KERATON

1. Keraton dapat menahan beban hingga 1 ton, kekuatannya relative sama dengan pelat lantai konvensional.
2. Proses pengerjaannya lebih cepat.
3. Tidak perlu membutuhkan banyak tenaga kerja.
4. Lebih efisien, karena dapat dikerjakan secara bersamaan dengan pekerjaan yang lain.
5. Lebih murah dibanding dak konvensional.
6. Lebih ringan sehingga mengurangi beban bangunan.
7. Tidak banyak memerlukan scafolding / kayu stagger ( penyangga cetakan beton )
8. Bisa sebagai peredam panas dan suara, karena ada rongga udara, dan tidak bocor jika digunakan sebagai atap.
9. Bisa sebagai elemen estetika / artistic untuk lantai dibawahnya jika tanpa tutup plafon.

Jumat, 23 Desember 2011

ASAL MULA BATA KERATON

Bahan material ini lahir atas kerjasama beberapa negara di Eropa yang kemudian tekhnologi di bawa ke indonesia melalui proyek bantuan teknis pembangunan industri baha bangunan yang di awasi oleh UNIDO/UNDP (PBB Project INS/74/034. Pada proyek penelitian yang berlangsung sekitar tahun1977, bahan material ini diteliti penggunaannya pada sebuah rumah contoh Puslitbangkim Cipta Raya Pkerjaan Umum.
Aplikasi material ini merupakan hasil pengembangan dari Ir. Emon Sulaiman (Alm) dan Nasan Subagia. Kemudian dikembangkan lagi dengan modofikas modem oleh Ir. Judadi dan Dipl.Ing Yudiro pada tahun 1984. setelah itu pada tahun 1990 dikembangkan lagi modifikasinya oleh Ir.Bambang Mursodo.

LATAR BELAKANG DI BUATNYA DAK KERATON

Semakin sempitnya lahan pemukiman diperkotaan dan tingginya harga tanah mendorong pertumbuhan bangunan bertingkat secara vertikal keatas.
Dengan semakin mahalnya harga material dan upah tukang menyebabkan biaya "ngedak"  pun semakin tinggi. Hal ini mendorong memunculkan teknologi dan material baru yang lebih efisien dan ekonomis. kini selain cara konvensional ( cor beton dan kayu ) telah ditemukan material baru sebagai alternatif untuk membuat plat lantai (DAK) yaitu DAK KERATON